Pages

Kamis, 26 Januari 2012

Bidadari Bidadari Surga


 “d’ dah tdur kah?”
 “blum, kenapa kak?”
“punya buku dongeng g’ d’?”
“hahaa, punya kenapa kak?”
“boleh pinjam g’, tu nopal punya tugas dari sekolah kelupaan..”
“boleh, pinjem ajj.”
“mmmm, tapi boleh kah klo di ambil sekarang d’?”
“boleh, ambil ajj.”
“okkee, siap meluncur.” (dgn prasaan yg snang.
)

Pdaahal kalian tau g’ tu jam udah nunjukin pukul 23.lewaat banyaak…
Hmmm..
Nii gara2 ad’q naufal yg kelupaan kalau besok disuruh bawa buku dongeng ke sekolah.
Untung aja ada yang punya tu buku dongeng.
#walaupun sempat kebingungan mau minjem dimana..

Well, mungkin inilah salah satu perjuangan kecil s’orang kakak kepada adiknya..
#tsaaahh.. :D
Mmm, seperti salah satu novel yang baru saja aku selesaikan membacanya.
"Bidadari – bidadari surga" karya TERE-LIYE
 Pasti udah pada tau kan..???
Perjuangan kak laisa untuk membuat adik-adiknya mencapai hidup yang sukses, hidup yang lebih baik dari kak laisa dan mamaknya..
Bahkan sampai akhir hidupnya, kak laisa hidup dalam kesendirian..
I mean, g' nikah gtuu…
Waaah pokoknya nii novel super duper bagus deeh…
Ini nii salah satu kalimat yang aku suka banget dari novel ini.

“Ya Allah, setelah Dalimunte, Ikanuri dan Wibisana, apa aku harus selalu menanggung penjelasan ini kepada mereka… Ya Allah apa aku harus selalu menjadi penghalang pernikahan adik-adikku… Lais sungguh ikhlas dengan semua keterbatasan ini, Ya Allah. Sungguh… biarlah seluruh bukit dan seisinya menjadi saksi, Lais sungguh ikhlas dengan takdirMu… tapi setiap kali harus mengalami ini, menjadi penghalang bagi kebahgiaan mereka…..”

Yaah walaupun nii novel hasil tebengan, setidaknya aku bisa belajar sedikit hal dari novel ini. Yaitu soal keteguhan hati, kemandirian cinta dan keikhlasan.

Bahkan di akhir novel ini sang penulis menuliskan sebuah epilog yang amat menyejukkan hati.
“wahai, wanita-wanita yang hingga usia 30, 40, atau lebih dari itu, tapi belum juga menikah (mungkin karena keterbatasan fisik, kesempatan, atau tidak pernah “terpilih” di dunia yang amat keterlaluan mencintai materi dan tampilan wajah). Yakinlah, wanita-wanita shalehah yang sendiri, namun tetap menisci hidupnya dengan indah, berbagi, berbuat baik, dan bersyukur. Kelak di hari akhir sungguh akan menjadi Bidadari-Bidadari Surga. Dan kabar baik itu pastilah benar, bidadari surge parasnya cantik luar biasa.”


Untuk tema kali ini, nyambung g nymbung tolong di nikmatii yaaah…
yaa yaa, okkelaah..
heheee...
#maksa.com

Okkelaah, mata udah tinggal 5 watt ajje nii… :/
Besok musti bangun pagii..
Yaap yaap..
See u for next..
Stay tune on my Blog.. =D

0 komentar:

Posting Komentar

Kamis, 26 Januari 2012

Bidadari Bidadari Surga



 “d’ dah tdur kah?”
 “blum, kenapa kak?”
“punya buku dongeng g’ d’?”
“hahaa, punya kenapa kak?”
“boleh pinjam g’, tu nopal punya tugas dari sekolah kelupaan..”
“boleh, pinjem ajj.”
“mmmm, tapi boleh kah klo di ambil sekarang d’?”
“boleh, ambil ajj.”
“okkee, siap meluncur.” (dgn prasaan yg snang.
)

Pdaahal kalian tau g’ tu jam udah nunjukin pukul 23.lewaat banyaak…
Hmmm..
Nii gara2 ad’q naufal yg kelupaan kalau besok disuruh bawa buku dongeng ke sekolah.
Untung aja ada yang punya tu buku dongeng.
#walaupun sempat kebingungan mau minjem dimana..

Well, mungkin inilah salah satu perjuangan kecil s’orang kakak kepada adiknya..
#tsaaahh.. :D
Mmm, seperti salah satu novel yang baru saja aku selesaikan membacanya.
"Bidadari – bidadari surga" karya TERE-LIYE
 Pasti udah pada tau kan..???
Perjuangan kak laisa untuk membuat adik-adiknya mencapai hidup yang sukses, hidup yang lebih baik dari kak laisa dan mamaknya..
Bahkan sampai akhir hidupnya, kak laisa hidup dalam kesendirian..
I mean, g' nikah gtuu…
Waaah pokoknya nii novel super duper bagus deeh…
Ini nii salah satu kalimat yang aku suka banget dari novel ini.

“Ya Allah, setelah Dalimunte, Ikanuri dan Wibisana, apa aku harus selalu menanggung penjelasan ini kepada mereka… Ya Allah apa aku harus selalu menjadi penghalang pernikahan adik-adikku… Lais sungguh ikhlas dengan semua keterbatasan ini, Ya Allah. Sungguh… biarlah seluruh bukit dan seisinya menjadi saksi, Lais sungguh ikhlas dengan takdirMu… tapi setiap kali harus mengalami ini, menjadi penghalang bagi kebahgiaan mereka…..”

Yaah walaupun nii novel hasil tebengan, setidaknya aku bisa belajar sedikit hal dari novel ini. Yaitu soal keteguhan hati, kemandirian cinta dan keikhlasan.

Bahkan di akhir novel ini sang penulis menuliskan sebuah epilog yang amat menyejukkan hati.
“wahai, wanita-wanita yang hingga usia 30, 40, atau lebih dari itu, tapi belum juga menikah (mungkin karena keterbatasan fisik, kesempatan, atau tidak pernah “terpilih” di dunia yang amat keterlaluan mencintai materi dan tampilan wajah). Yakinlah, wanita-wanita shalehah yang sendiri, namun tetap menisci hidupnya dengan indah, berbagi, berbuat baik, dan bersyukur. Kelak di hari akhir sungguh akan menjadi Bidadari-Bidadari Surga. Dan kabar baik itu pastilah benar, bidadari surge parasnya cantik luar biasa.”


Untuk tema kali ini, nyambung g nymbung tolong di nikmatii yaaah…
yaa yaa, okkelaah..
heheee...
#maksa.com

Okkelaah, mata udah tinggal 5 watt ajje nii… :/
Besok musti bangun pagii..
Yaap yaap..
See u for next..
Stay tune on my Blog.. =D

0 komentar on "Bidadari Bidadari Surga"

Posting Komentar